Jumat, 21 September 2012

Tibalah Waktunya


Tibalah waktunya penghujung cintaku
Akhir dari semua jawaban dari setumpuk pertanyaan selama ini
Cukup sulit,mungkin sangat sulit
Namun,harus ku coba
Walau mungkin sudah terlambat
Aku yakin aku cukup kuat menghadapinya
Melewati masa-masa sulit yang sangat melelahkan

Mengapa Tuhan tak membukakan mata ku sejak dulu?
Atau aku yang dari dulu memang jadi pemberontak?
Hina!
Aku memang hina!
Buta!
Sama sekali tak merasakan perbedaan yang begitu besar ini
Bodoh!
Tak pernah sadar tlah menjadi permainan yang asyik
Ingin dirangkul dan berbagi masalah
Namun, matamu saja sudah enggan melirikku

Kegelisahan selalu melanda saat aku merasa sendiri
Sendiri itu nyata dan aku baru menyadarinya
Tak pernah bisa menebak apa akhir crita ini
Ya,aku bukan Tuhan yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi didepan sana
Sebuah kesalahan pasti akan dapat terlewati
Mencoba kuat dan brani berkata "TIDAK"
Perpisahan adalah kenyataan

Buat apa aku meratap,menangis,merintih kesakitan?
Yang jelas-jelas itu jahat,jahat dan menyiksa diriku sendiri (kata-kata dari seorang yang ada saat aku merasa sendiri)
Aku tak mau memikirkan hal yang tak mungkin kembali
Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu,yang telah mengisi relung jiwaku
Aku tak pernah menyesal mencintaimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar